Spiga

KODE RING PERKUTUT SEBAGAI IDENTIFIKASI

Ada beberapa jenis peng-kode-an yang umum pada ring perkutut yaitu :

1. Sistem Ring tunggal

yaitu pengkode-an dengan mengunakan satu ring, umumnya kodenya berupa :

a. Kode Peternakan dan nomor urut : misalnya ABC 137, ABC 138 dst....
b. Kode perternakan, nomor kandang dan nomor urut.
Misalnya : ABC 07 K-11 ---> dari farm ABC piyik nomor 7 dari kandang 11

2. Sistem Ring ganda

yaitu pengkode-an dengan mengunakan dua ring yaitu sebuah ring tanda yang berbeda warna untuk masing-masing kandang. Ring tanda ada yang polos dan ada pula yang ada tulisan nama peternakan. Sedangkan kode pada ring nomornya umumnya hanya berisi kode tertentu dan nomor urut. Untuk peternakan di Indonesia oleh P3SI (organisasi resmi pengemar perkutut) menganjurkan pengunaan tanda P3SI pada ring perkutut sebagai tanda bahwa perkutut tersebut adalah produk nasional.

Peternak Perkutut maupun peternak burung lainnya biasanya memberikan identifikasi untuk perkutut hasil ternakannya. Identifikasi pada seekor perkutut hasil ternakan umumnya berupa : cincin di kaki (kiri atau kanan atau keduanya), kitir dan sertifikat. Cincin perkutut memang sudah dipastikan digunakan oleh peternak sedangkan kitir dan sertifikat ada peternak yang tidak menggunakannya. Ada juga perkutut cut ring maksudnya perkutut yang dihilangkan identifikasinya dengan sengaja oleh peternaknya.

Identifikasi pada cincin ada berbagai macam yang digunakan oleh peternak dan memang tidak ada bakunya. Identifikasi tersebut umumnya :

  1. Memuat nama bird farm atau pemilik bird farm. Nama peternakan atau pemilik peternakan ada yang langsung digabungkan di satu cincin, tetapi ada pula dipisahkan secara tersendiri di kaki perkutut.
  2. Memuat nama kandang, misalnya XX B-5 (kandang blok B No. 5 milik XX Bird Farm atau kandang blok B No. 5 milik XX )
  3. Memuat nomor urut produksi perkututnya. Nomor urut ini ada yang semua produksi kandang diurutkan menjadi satu ada juga yang dibedakan berdasarkan masing-masing kandang. Ini pertimbangan efisiensi dan efektifitas si peternak saja. misalnya : XX 109 (produksi ke 109 milik XX Bird Farm atau produksi ke 109 milik XX )
Peletakan cincin juga nggak ada standarnya : Ada yang ditemui peternak yang sengaja meletakan cincin (satu cincin) berselang-seling untuk dua perkutut setelur untuk memudahkan identifikasi jenis kelamin apabila perkutut tersebut menginjak remaja. Mengenai warna juga tidak ada standarnya : Ada yang ditemui peternak yang sengaja menggunakan warna sebagai identifikasi kandang. Misalnya kandang x memakai dua cincin warna kuning di kanan dan merah di kiri.

Cincin untuk identifikasi biasanya terbuat dari aluminium, tetapi sekarang banyak juga ditemui peternak selain menggunakan cincin aluminium juga menggunakan cincin plastik (atau bahan sejenis plastik) warna warni (dua warna, tiga warna, atau empat warna) di kaki yang lainnya. Penggunaan cincin plastik ini biasanya digunakan untuk identifikasi hasil produksi kandang mana perkutut tersebut.

Perkutut belum mau jodoh dapat terjadi dari berbagai sebab misalnya : jenis kelamin sama (kesalahan ini bisa saja terjadi karena sampai dengan saat ini tidak ada yang bisa 100% memprediksi jenis kelamin perkutut), faktor usia, kenyamanan kandang dari gangguan, makanan yang diberikan, adaptasi karena nampaknya si perkutut baru dipindahkan ya, dll. Mengenai ukuran kandang tidak menjadi masalah.

Sumber : Buletin milis perkutut mania

0 komentar: